Selasa, 08 Juli 2008

referensi siran berita kriminal

Referensi: Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2000


Publicly dalam unsur says what (pesan) menyebutkan pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditunjukkan kepada perorangan-perorangan tertentu yang eksklusif, melainkan bersifat terbuka untuk umum atau publik. Semua anggota mengetahui , orang lain juga menerima pesan yang sama dan disampaikan secara publicly (Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, hal 6)


• Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan ke dalam 3 kategori, yaitu perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan. Efek diketahui melalui tanggapan khalayak (response audience) yang diigunakan sebagai umpan balik (feed back). Jadi, umpan balik merupakan sarana u ntuk mengetahui efek. (Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, hal 9)


• Charles R Wright menyebutkan fungsi komunikasi massa sebagai SURVEILLANCE menunjuk pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of News. Berita-berita media berfungsi selaku mata yang mengawasi lingkungan (watchers), memberitahukan kepada masyarakat mengenai kejadian-kejadian dan orang-orang. Namun, berita-berita media juga membawakan fungsi-fungsi lain, disengaja atau tidak, yakni memberikan semacam forum bagi handling of news, seperti “Surat Kepada Redaksi”, kolumnis, wawancara dengan orang-orang terkemuka atau orang-orang yang kontroversial. (Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, hal 11-12)


• Wilbur Schramm dalam bukunya “How Communication Works?” menyatakan alasan utama kita mempelajari proses komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi itu mendapatkan efek. Kita ingin mengetahui efek dari suatu jenis komunikasi atas seseorang, atau sekelompok orang. Untuk suatu isi pesan yang dikomunikasikan , kita ingin mengetahui dan meramalkan apa yang akan timbul pada diri penerima pesan (Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, hal 39)


• Schramm juga menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan umum. Efek Umum yaitu menyangkut efek “dasar” yang diramalkan dapat terjadi akibat-akibat yang disiarkan melalui media massa. Schramm mengemukakan, komunikasi massa mempunyai efek yang ‘mengembang’. Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah mengambil alih fungsi komunikasi sosial. Komunikasi massa mempunyai pengaruh yang besar terhadap modernisasi, menurut Rostow dalam “Stages of Economic Growth” dikatakan: “a movement from traditional society through a point of “take-off” into a situation of self substaining growth”. Efek seperti itu merupakan efek dasar yang terjadi dari hari ke hari secara terus-menerus. Ia tidak dapat dilihat, didengar atau diraba, tetapi ia benar-benar terjadi. Proses terjadinya efek tersebut bagaikan terbentuknya stalagmite-tetes demi tetes dalam waktu yang cukup panjang, tidak dapat diikuti oleh mata, tidak dapat didengar dan tidak dapat diraba. Dapat disimpulkan, terpaan media massa pada waktunya akan menimbulkan perubahan-perubahan yang amat mengejutkan (Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa, hal 46)



Referensi: Burhan Bungin, Erotika Media Massa, 2001, Surakarta: Muhammadiyah University Press


• Melvin L. De Fleur dan Dennis membagi media massa terdiri dari media cetak dan elektronik. Media cetak terdiri dari umpamanya koran, majalah, dan buku, sedangkan media elektronik umpamanya adalah TV, radio (Melvin L. De Fleur dan Everette E. Dennis, Understanding Mass Communications, Boston: Hoghton Miflin Company, 1985, hal 156; 204).

Dilihat dari waktu, maka media memberi efek yang berpengaruh dalam waktu pendek maupun dalam waktu yang lama terhadap kehidupan sosial. Dalam waktu pendek, suatu efek media akan mendapat respons individu dan akan mendapat perlawanan dari masyarakat. Akan tetapi dalam waktu yang lama, efek itu akan diadopsi dan terdifusi dalam kehidupan sosial. Dalam arti bahwa pengaruh-pengaruh inovasi media akan terdistribusi dalam pengetahuan individu pada kehidupan kelompok. Keadaan ini dapat dilihat sebagai sebuah proses yang disengaja (Dennis McQuail, Mass Communications Theory: an Introduction, London: Sage Publication, 1984, hal 181)


• Pengaruh efek media juga dapat mengubah kognitif, afektif, dan perilaku individu. Pengaruh ini juga berakibat pada sistem sosial, budaya struktur dan dinamika-dinamika konsesus, kontrol, adaptasi, konflik dan perubahan. (Melvin L. De Fleur and Sandra Ball-Rokeach, Theories of Mass Comunication, New York: Longman, 1982, hal 252)

Melvin L. De Fleur dan Sandra Ball-Rokeach menjelaskan efek media terhadap individu dimaksud sebagaimana digambarkan dalam skema berikut ini:


Hubungan Timbal Balik Masyarakat, Media, dan Audiensi


Masyarakat

(Kadar Perubahan Stabilitas Stuktur)

Media

(Perubahan sajuan dan pemusatan fungsi informasi)






Audiensi

(perubahan kadar kebebasan media informasi)






Efek Kognitif, Afektif, dan Perilaku





Yang dimaksud efek kognitif, pertama, informasi yang diberikan oleh media massa kadang bersifat ambigu (mendua). Informasi kadang simpang siur, hal ini menyebabkan masyarakat sulit mempercayai kebenaran informasi media. Kedua, sebagaimana diketahui bahwa pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi sifat orang itu. Karenanya, efek kognitif juga dapat membentuk sikap masyarakat. Ketiga, efek kognitif dapat menggandakan sekian banyak permasalahan disuatu tempat. Efek ini akan membentuk sikap terhadap pemilihan lokasi berdasarkan pada permasalahan yang ada. Padahal tidak selamanya permasalahan itu ada pada tempat itu. Keempat, efek kognitif dapat pula memperbesar permasalahan yang diberitakan. Melalui isu yang disebarkan, efek ini akan menciptakan kepanikan dan sebagainya. Apabila hal ini berlanjut akan dapat memasuki dan mengganggu sistem sosial dan kepercayaan masyarakat. Kelima, efek kognitif juga akan pengaruh pada nilai-nilai yang ada di masyarakat. Efek kognitif dapat merubah nilai yang saat ini ada dan telah terpelihara oleh masyarakat karena nilai itu terbentuk berdasarkan pula pada pengetahuan masyarakat sebelumnya mengenai objek nilai itu sendiri.

Proses afektif seseorang berhubungan dengan emosi dan perasaan. Beberapa hal yang berhubungan dengan afektif, umpamanya, perasaan suka atau tidak suka, takut, kebencian, cinta, dan sebagainya. Secara lebih detail, maka efek afektif lebih banyak berhubungan dengan ketidakpekaan, ketakutan, dan kegelisahan, moral dan alienasi yang dialami oleh individu (Melvin L. De Fleur and Sandra Ball-Rokeach, Theories of Mass Comunication, New York: Longman, 1982, hal 248). Sedangkan pada efek perilaku berhubungan dengan hasil perluasan dari efek kognitif dan afektif. Dua hal yang penting dalam efek perilaku adalah bagaimana efek media menggairahkan perilaku individu karena efek media dapat menggairahkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu (Melvin L. De Fleur and Sandra Ball-Rokeach, Theories of Mass Comunication, New York: Longman, 1982, hal 149-250)

Efek kognitif, afektif, maupun perilaku ini kemudian mempengaruhi kadar perubahan stabilitas struktur masyarakat. Semua perubahan itu akhirnya juga dirasakan oleh individu sebagai audiensi pengguna media itu sendiri serta dapat mempengaruhi derajat perubahan kebebasan informasi.

Secara keseluruhan, efek media memiliki sebuah model yang integratif. Artinya bahwa masyarakat, media massa, dan informasi adalah sebuah sistem yang terintegrasi.

Selasa, 01 Juli 2008

Teori Pembuatan Pesan bagi Penderita Trauma

Berhati-hatilah dalam memperlakukan anak. Anak adalah masa dimana seseorang belajar mengenal diri dan lingkungannya. Apa yang terjadi bila seorang anak mendapatkan perlakuan yang salah yang tak semestinya didapatkan oleh seorang anak? Trauma..dari trauma yang ringan sampai yang berat. Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan pola komunikasi anak tersebut nantinya. Seperti membuang sampah ke sungai, memang tidak ada dampak yang tampak secara langsung, namun dampak yang fatal akan dirasakan di kemudian hari.

Penjelasan Sifat Individu
Personalitas seseorang yang mengalami trauma cenderung membatasi diri dengan orang lain Dalam berkomunikasi pun dia sangat jarang atau berhati-hati, sehingga individu lain akan menganggap dia sebagai individu yang sombong dan tidak peduli dengan yang lain. Sesorang yang mengalami trauma jarang membuka pembicaraan dan kerap kali ingin segera menyelesaikan pembicaraan, ini membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman apabila berbicara dengannya. Membuat orang yang mengalami trauma akan semakin sulit dalam berkomunikasi, menjalin hubungan dan berinteraksi, namun hal ini tidak merupakan masalah baginya karena ia lebih nyaman bila menyendiri.

Penjelasan Keadaan
Dalam situasi dimana kita dituntut untuk menggunakan pikiran dan ego dalam perbincangan untuk membahas suatu topik, biasanya kebanyakan orang yang trauma merasa kurang tertarik untuk melibatkan diri meskipun perbincangan tersebut dalam bentuk formal maupun informal, baik mereka terlibat ataupun tidak terlibat secara langsung dalam perbincangan tersebut. Namun apabila mereka terlibat mereka akan berhati-hati dalam menyusun kata-kata dan berharap bahwa argumen yang ia keluarkan mampu menjadi solusi terakhir sehingga pembicaraan akan dapat segera selesai karena ia tidak suka menimbulkan masalah baru yang pada akhirnya membuat masalah baru, ini sebagai tindak lanjut mereka karena mereka tidak suka terlibat dalam suatu pembicaraan

Penjelasan Proses
Jalan pikiran seseorang penderita trauma sering memutar-mutar menjelajah jauh ke dalam imajinasi dan khayalannya, karena memang mereka termasuk orang yang suka diam dan merenung diri sehingga mereka sering memikirakan hal-hal yang sering terjadi, yang dibayangkan dan bahkan yang akan terjadi selanjutnya. Dalam mengabil keputusan mereka tidak mau gegabah dan membuat kesalahan lagi yang mengakibatkan kefatalan terhadap dirinya. Secara langsung berpengaruh pada proses mental (stimulus-respon) mereka, dalam menstimulus dan merespon mereka sering telalu lama dalam berpikir sehingga kurang tanggap dalam memberikan respon kepada orang lain. Dalam memberikan stimulus pun mereka juga sering mengalami masalah dikarenakan sifat mereka yang pemikir, membuat mereka susah untuk menyusun kata dan kalimat dalam menyampaikan maksud pikiran mereka.

Ketakutan Komunikasi (Communication Aprehension)
Ketakutan berkomunikasi dengan orang lain seringkali terjadi terutama terhadap orang baru yang belum dikenal yang mimiliki sifat dan ciri-ciri baru yang belum mampu diintepretasi oleh mereka yang trauma secara langsung saat berhadapan dengan orang yang baru dikenal. Sebagian kesulitan komunikasi berasal dari fakta bahwa kelompok-kelompok budaya dalam suatu kehidupan masyarakat mempunyai perangkat norma yang berlainan, dalam hal ini adalah kelompok mereka yang mengalami trauma dengan mereka yang tidak mengalami trauma. Oleh karena fakta atau rangsangan komunikasi yang sama mungkin dipersepsikan secara perbeda, sehingga kesalahpahaman hampir tidak dapat dihindari, akan tetapi ini tidaklah berarti bahwa perbedaan tersebut buruk, hanya saja dibutuhkan toleransi atas perbedaan sebagai tanda kematangan dalam berbudaya. Mengutuk orang lain adalah tanda kebebalan atau kecongkaan.

Personal kognitif
Merupakan suatu pengharapan untuk mengurangi ketakutan berbicara. Mereka yang mengalami trauma biasa melakukan hal tersebut dengan cara berbicara denga diri sendiri, berbicara di hadapan kaca denga bayangannya sendiri, dengan boneka dan benda-benda mati lainnya yang tidak dapat memberikan respon terhadap apa yang mereka ungkapkan. Mereka masih sering merasa ketakutan untuk mengungpkan isi hatinya kepada orang lain. Dengan cara ini, lama kelamaan akan dapat melancarkan kemampuan berkomunikasi mereka. Namun juga tidak menjamin untuk membantu mereka dalam mengumpulkan keberanian untuk membangun komunikasi dengan orang lain.

Kebijakan SBY dalam menaikkan harga BBM

Kenaikan harga BBM adalah kebijakan pada masa SBY yang sangat fenomenal sampai saat ini. Penyebab utama kenaikan harga BBM di Indonesia adalah menipisnya ketersediaan sumber minyak di Indonesia sehingga Indonesia perlu menghemat dan mengimpor minyak. Harga minyak dunia mengalami peningkatan, sehingga pemerintah mengalami kesulitan apabila BBM tetap disubsidi. Pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM di Indonesia, meskipun demikian harga BBM saat ini yang dikatakan sebagai “BBM non-subsudi” masih lebih murah dibandingkan dengan subsidi yang dikeluarkan pemerintah pada “BBM non-subsidi” ini. Karena harga BBM yang sebenarnya masih sangat jauh diatas harga BBM yang beredar sekarang
Kenaikan harga BBM juga terjadi di berbagai negara. Ada juga negara yang tidak mensubsidi harga BBMnya. Seperti yang terjadi di negara Amerika, harga BBM mencapai 5 US$ perliternya. Masyarakatnya menyambut dengan baik kebijakan pemerintah tersebut karena dianggap masih sebanding dengan penghasilan yang mereka terima. Penghasilan mereka masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan meskipun harga BBM dinaikkan.
Yang terjadi di Indonesia malah sebaliknya, masyarakat Indonesia banyak yang kurang menyetujui kebijakan pemerintah yang sebenarnya baik tersebut. Yang terjadi di masyarakat malah tidak sesuai dengan yang disuarakan rakyat. Mahasiswa, buruh, tukang becak, supir angkot, dan yang lainnya berbondong-bondong demo mengecam kebijakan pemerintah namun masih banyak masyarakat yang menggunakan BBM tidak secara bijak. Apabila masyarakat sadar akan kenaikan BBM yang dikarenakan langkanya sumber minyak, maka penggunaan kendaraan pribadi akan diminimalisir. Kemacetan lalu lintas seperti yang biasanya terjadi di ibukota akan berkurang atau bahkan lalu lintas di Jakarta dapat bernafas lega. Seperti yang terjadi di Amerika, disana mereka yang memiliki mobil mewah pun masih menggunakan angkutan umum untuk menempuh jarak yang jauh. Mobil mereka diparkir di suatu tempat untuk kemudian menggunakan angkutan umum. Suatu kebiasaan baik yang patut dicontoh.
Demo-demo yang marak disuarakan oleh rakyat kecil akhir-akhir ini sebenarnya bukan dikarenakan kenaikan harga BBM, karena mereka yang dikatakan rakyat kecil sesungguhnya tidak memiliki kendaraan bermotor pribadi, apabila BBM dinaikkanpun juga tidak berpengaruh terhadap mereka. Yang mereka takutkan adalah kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari sebagai dampak langsung dari naiknya harga BBM. BBM yang disubsidi hanya makin mensejahterakan mereka yang mampu terutama orang kaya yang hidupnya jauh diatas batas untuk dibantu. Kondisi seperti itu sangatlah memprihatinkan negri ini.
Sebagai gantinya, BLT dijadikan subsidi bagi rakyat miskin. Namun kebijakan ini saya rasa kurang tepat sasaran karena apabila BLT yang diterima rakyat perbulannya dibandingkan dengan subsidi pada BBM “non-subsidi” ini perbulannya tidaklah sebanding. Masyarakat mampu masih terbantu. Secara pribadi, saya amat sangat mendukung sekali terhadap kebijakan ekonomi pemerintah dalam menaikkan harga BBM, malahan saya rasa harga BBM perlu dinaikkan lagi sampai ke angka terbesar agar subsidi pemerintah tepat sasaran, karena penggunaan BBM hanyalah kebutuhan bagi masyarakat mampu.
Sebagai solusinya, subsidi pemerintah harus dialihkan ke sektor yang dapat lebih membantu rakyat kecil. Pemberian subsidi pada barang kebutuhan pokok, juga pada upah tenaga kerja. APBD yang dikeluarkan tidak perlu mengalami perubahan, karena upah yang diterima pegawai negri dirasa cukup memadai, berbeda dengan pegawai swasta. Ini juga menjadi sektor yang harus dikembangkan pemerintah, yaitu pensejahteraan rakyat melalui swastanisasi. Beberapa perusahaan milik negara dijual sahamnya untuk dijadikan milik swasta, negara ikut membantu dalam membuat perusahaan swasta dengan cara meminjamkan modal dan mencari investor. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk rakyat sehingga peredaran uang semakin lancar dan semua orang dapat menikmatinya.
SBY telah berusaha memajukan pertanian Indonesia. Dengan penemuan baru dalam pengelolaan pertanian seperti nutrisi saputra, membuat teknologi tepat guna untuk pertanian, memberikan kredit tanpa jaminan melalui bank negara yang kesemuanya tentu saja bertujuan untuk makin mensejahterakan petani Indonesia. Pendidikan juga menjadi suatu kebutuhan yang wajib digalakkan. Masalah kemiskinan di Indonesia paling banyak terjadi karena pendidikan yang rendah. Subsidi pendidikan dirasa sebagai salah satu usaha dalam memberantas keterbelakangan dan kemiskinan yang melanda Indonesia.

Siaran Berita Kriminal

Pendahuluan

Perkembangan dalam dunia televisi yang semakin pesat kini tak hanya menjadi teman dikala senggang. Televisi telah dianggap sebagai bagian dari hidup masyarakat, bahkan dapat juga membentuk pribadi pemirsanya. Siaran berita kriminal di televisi yang tidak pernah absen setiap harinya dalam menyuguhkan berita-berita kriminal yang akurat hanya memberikan rasa cemas dan takut, lebih dari itu dapat juga memberikan pola imitasi bagi pemirsanya untuk meniru suatu tindak kejahatan yang ditayangkan di televisi. Namun berita kriminal yang semestinya adalah berita yang mampu memberikan informasi kepada pemirsanya agar tidak terjadi kembali kejahatan yang sama seperti yang ditayangkan di siaran berita kriminal malah menjadi berita yang mampu memberikan dorongan agresif kepada masyarakat untuk lebih cenderung berbuat kriminal dalam menyikapi masalah.
Kini berita kriminal di televisi menyuguhkan berita dengan pandangan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Masyarakat memberikat citra tersendiri terhadap apa-apa saja yang telah diberitakan, menjadi takut dan cemas kalau-kalau dalam di setiap waktu dan tempat ada bahaya yang selalu mengancamnya. Karena memang dulu berita kriminal hanya dibacakan, tapi kini ditayangkan dengan menyertai reka adegan, kondisi fisik korban, serta cara penangkapan yang kerap kali diwarnai oleh pemukulan dan tembak-tembakan. Akan menjadi sangat berbahaya apabila hal ini dinikmati oleh anak di bawah umur, karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi dibanding belajar di sekolah. Menurut penelitian, anak-anak yang menonton tayangan kekerasan akan menjadi lebih agresif dibanding anak yang hanya menonton film kartun tanpa kekerasan. Film kartun pun tak lepas dari tayangan kekerasan, seperti Tom and Jerry. Tayangan untuk anak-anak selayaknya tak hanya memberikan hiburan namun juga harus mendidik, untuk membentuk mental yang kuat pada anak sejak dini agar tidak mudah terpengaruh oleh tayangan yang berbau kriminal.
Siaran berita kriminal hanya bertujuan mengejar rating untuk meraup pengiklan sehingga kurang memperhitungkan kode etik penyiaran dalam beritanya. Masih saja ada stasiun televisi yang menayangkan secara vulgar adegan kejahatan tanpa mengkhawatirkan penontonnya meniru adegan tersebut. Kurang menghormati asas praduga tak bersalah dengan menampilkan wajah pelaku atau tersangka yang belum tentu bersalah karena belum divonis dalam sidang. Penayangan berita kriminal haruslah berdasarkan pada berita yang mendidik serta menyaring berita agar tidak terjadi aksi kejahatan baru. Kerja KPI dirasa kurang maksimal, KPI harus mengalah dengan bisnis pertelevisian yang kapitalistik. Oleh karenanya, peran keluarga atau orang-orang terdekat sangatlah penting untuk memberikan arahan agar berita kriminal tidak ditiru oleh masyarakat.

tulisan ini bertujuan untuk meneliti masalah-masalah mengenai:
1. tujuan penyiaran berita kriminal
2. kriteria berita kriminal yang sesuai prosedur penyiaran
3. landasan hukum penyiaran berita kriminal
4. pelanggaran dalam penyiaran berita kriminal
5. pengaruh berita kriminal terhadap pola komunikasi masyarakat
6. pemanfaatan berita kriminal oleh masyarakat